Atlantis = Indonesia ??!!
“..dan di sana ada sebuah pulau yang terletak di depan selat-selat yang kau sebut sebagai pilar-pilar Herkules. Pulau ini lebih besar daripada gabungan Libya dan Asia, dan merupakan jalan ke pulau-pulau lain; dan dari pulau-pulau ini, Anda dapat melintas ke seluruh benua yang berhadapan yang mengelilingi Samudera yang Sesungguhnya. Karena laut ini, yang berada di dalam selat-selat Herkules, hanyalah sebuah jalan masuk yang sempit. Tapi yang satu lagi adalah laut sebenarnya dan tanah yang mengelilinginya mungkin yang benar-benar disebut benua tanpa batas.“
Adakah yang tahu siapa penulis naskah teks di atas??Kahlil Gibran kah??atau Victor Hugo, atau bahkan mungkin seorang J.K. Rowling??
Kalau sempat terpikir salah satu dari ketiga orang tersebut, jawabannya kurang tepat. Naskah di atas dikutip dari Timeaus karya Plato (lahir sekitar 427 SM - meninggal sekitar 347 SM) adalah filsuf Yunani yang sangat berpengaruh, murid Socrates dan guru dari Aristoteles. Potongan naskah di atas digunakan oleh Profesor Santos seorang pakar nuklir dan seorang juga seorang peneliti sebagai asumsi dasar indikator ciri utama geografis “Benua Yang Tenggelam”, Atlantis.
Lebih dari 30 tahun, Profesor yang bernama lengkap Arysio Nunes dos Santos ini meneliti legenda tentang “Benua Yang Tenggelam” ini. Selama itu pula, ia mengungkapkan 33 perbandingan yang menyangkut luas wilayah, cuaca, gunung berapi, hingga cara bertani yang dilakukan oleh masyarakat Atlantis. Semua penelusuran itu membawanya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa lokasi “Surga Yang Punah” itu ternyata ada di Indonesia.MySpace
Sejauh ini Indonesia merupakan tempat yang belum pernah dinyatakan sebagai lokasi Atlantis. Pulau-pulau di Indonesia yang jumlahnya banyak dan tersebar, sebenarnya adalah dataran-dataran tinggi dan juga puncak-puncak gunung yang tersisa waktu datarn-dataran rendahnya tenggelam pada akhir zaman es. Ini terjadi saat permukaan laut di seluruh dunia naik setinggi hingga 150 meter.
Hal yang membuat Profesor Santos beranggapan bahwa lokasi Atlantis itu di Indonesia adalah berdasarkan naskah di atas. Profesor Santos menyarikan ciri dan data geografis Plato akan Atlantis menjadi empat : Dua Pilar (selat), Pulau Atlantis ( Lebih besar daripada Asia+Libya), banyak pulau di Samudera Sesungguhnya, dan Benua Luar di Depan (Benua Sesungguhnya). Sebelumnya banyak hipotesis yang telah dibuat oleh para penulis lain akan lokasi Atlantis, mulai dari Kuba dan Karibia; Siprus, Kreta, Malta, Syrtis; sampai Antartika dan Arktik. Namun lokasi-lokasi tersebut masih dipertanyakan jika dilihat dari empat ciri geografis Atlantis yang disimpulkan oleh Profesor Santos. Menurutnya Indonesia lah (Paparan Sunda) yang lebih tepat berdasarkan ciri utama letak geografis Atlantis yang dituliskan oleh Plato.
Pindar, seorang filsuf dan juga penyair pra-Plato membuat beberapa rujukan lain tentang pilar-pilar Herkules dan lidah-lidah pantainya yang tak dapat dilalui dalam syair-syairnya, dan juga sumber-sumber kuno lainnya. Lidah-lidah pantai berpasir atau berawa-rawa itu dalam Argonautica karya Apollonius dari Rhodes disebut dengan istilah rawa-rawa Tritonia. Hal itu tercatat juga dalam beberapa naskah kuno dan ini berasal dari masa jauh sebelum kemunculan cerita Plato tentang Atlantis. Menurut Profesor Santos dengan keyakinannya, laut-laut yang dipenuhi lidah pantai berawa dan danau pinggir laut itu ada di Indonesia, menjadi bagian dari Samudera Pasifik yang dulu diyakini menyatu dengan yang kni kita sebut Samudera Atlantik. Keyakinan ini sekaligus meruntuhkan hipotesis sebelumnya bahwa pilar-pilar Herkules yang sesungguhnya adalah Selat Gibraltar. Penelitian panjang Profesor Santos membawa pada penemuan lain bahwa pilar-pilar Herkules adalah Selat Sunda. Lokasi Indonesia dan Paparan Sunda yang dua pilarnya ada di Selat Sunda, selat sempit dari Samudera (Hindia) menuju Indonesia yang kini setengah tenggelam, sebelumnya adalah merupakan benua yang sangat luas.
Pulau-pulau di Indonesia yang setengah tenggelam dan sangat luas tersebut membentuk lidah-lidah pantai berawa yang tidak dapat dilalui. Selain itu, banyak pulau yang bagaikan surga di perjalanan; Kepulauan Indonesia sendiri, Malenesia, Mikronesia dan Polinesia. Terakhir, “Benua Luar” yang berada di luar dan depan wilayah ini adalah Amerika. Begitu pula selat sempit yang dibicarakan di sini, Selat Sunda, benar-benar terbuka karena letusan hebat gunung super berapi, Gunung Krakatau. Dua pilar Herkules dapat disamakan dengan dua gunung berapi yang mengapit Selat Sunda ; Gunung Krakatau dan Gunung Dempo. Yang satu gunung tinggi dan yang satunya kaldera gunung berapi raksasa yang sangat mirip dengan fitur-fitur seperti Scylla dan Charybdis atau Calpe dan Habila yang dikatakan oleh Avienus, penulis sejarah kuno yang hidup pada abad IV.MySpace
Berdasarkan cerita Plato, Atlantis merupakan negara makmur yang bermandikan sinar matahari sepanjang waktu. Di sana tingkat peradabannya memukau, lahan pertanian yang subur, memiliki pelabuhan dan kapal dengan perlengkapan yang sempurna. Wilayah yang bermandikan matahari sepanjang waktu pastilah terletak di garis khatulistiwa dan Indonesia memiliki prasyarat akan seluruh kesamaan tersebut. Menurut Profesor Santos, persamaan-persamaan itu meskipun sulit dipercaya tapi juga sulit dikatakan terjadi secara kebetulan. Karena itu jelas Plato entah bagaimana caranya telah mendengar tradisi-tradisi kuno tentang laut-laut selatan yang berkaitan dengan Taprobane (Hindia Timur) dan kehancuran wilayah yang dulu bagai surga itu.
Atlantis yang digagas Plato boleh jadi hanya sebuah dongeng, tapi mungkin juga memang pernah benar-benar ada. Kalaupun itu dongeng, harus diakui karya Plato ini akan terus hidup sepanjang zaman. Atlantis sepertinya bakal terus menjadi bagian dari kebudayaan dunia.
Yang Mau Cari Jersey Murah atau Distributor Jersey Bisa Lihat ini :
Tidak ada komentar: